Sejarah Kota Edinburgh, Skotlandia

Pada suatu waktu, kota abad pertengahan Edinburgh, sama seperti London yang dikelilingi oleh tembok besar. Kota ini dibatasi oleh dua kastil yaitu; Istana Holyrood House yang merupakan kediaman resmi kerajaan dan Kastil Edinburgh. Kota ini tumbuh diantara kedua bangunan tersebut dan sebagai bukti sejarah dimana peperangan tragis yang dilancarkan oleh Inggris untuk menguasai kerajaan Skotlandia.

Kuil Edinburgh
Rakyatnya mengelu-elukan Mary, seorang ratu bangsa Skotlandia dan menahan serangan dari Henry VIII setelah tidak jadi menikah dengan sang ratu. Pada akhir abad ke-18, kota ini tumbuh dari kota yang dihuni oleh para pedagang menjadi sebuah ibukota kerajaan yang diilhami oleh pencerahan Victoria.

Dalam upaya menggambarkan kecintaannya terhadap kota berangin dan terkenal sangat dingin ini, seorang penduduk asli bernama Robert Louis Stevenson berkata " Kota ini memang cantik, namun lebih tepat jika disebut dengan menarik. Kota ini pada dasarnya Gothic, dan lebih bisa dikatakan demikian karena memiliki nuansa Yunani pada dirinya. Selain itu kota ini juga telah mendirikan kuil-kuil klasik di tanahnya. Dengan satu kata, dan mencakup semuanya, kota ini merupakan sesuatu yang unik, sesuatu yang mengundang keingintahuan atau rasa penasaran bagi penduduknya"

Bersama dengan Stevenson, para pemikir seperti Sir Walter Scott yang belajar di Edinburgh, tepatnya di pusat hukum dan ilmu kesehatan di Inggris Raya. Trasisinya sama dengan yang telah diajarkan kepada sarjana seperti David Hume dan ahli fisika William Cullen, yang telah turut serta menciptakan reputasi kota Edinburgh sebagai kota sastra dan kesantunan sosial yang tinggi, dan campuran intelektual tinggi Inggris dan Skotlandia.

Kota Edinburgh memiliki luas 101 mil persegi atau 261 kilometer persegi dengan jumlah penduduk kota Edinburgh sekitar 440.000 jiwa

0 komentar

Post a Comment